Tangerang
0
TANGERANG - inovasiNews.com Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Gembong 1, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, menuai sorotan. Menjelang libur sekolah, siswa dilaporkan hanya menerima paket MBG untuk jatah satu minggu yang dinilai tidak sebanding dengan standar harga per porsi yang ditetapkan pemerintah.
MBG SDN Gembong 1 Diduga Tidak Sesuai Standar Anggaran, Siswa Terima Paket Satu Minggu
Pembagian MBG tersebut dilakukan pada Senin (22/12/2025).
Berdasarkan pantauan awak media, setiap siswa menerima paket berisi tiga kotak susu Ultra, roti tawar, dua bungkus kacang goreng plastik, satu lembar keju, dua buah pisang, satu buah pear, dua butir telur ayam, dan dua butir telur burung puyuh.
Seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa paket tersebut memang disebut sebagai jatah konsumsi satu minggu. Ia juga menyebutkan, siswa yang sedang sakit tidak menerima MBG sama sekali.
“Katanya ini untuk satu minggu. Kalau anak sedang sakit, tidak dapat. Sekarang juga sudah bebas belajar karena mau pembagian rapor dan libur,” ungkapnya.
Namun demikian, jumlah dan jenis makanan yang diterima siswa memunculkan dugaan ketidaksesuaian dengan nilai anggaran MBG per siswa.
Jika dihitung secara kasar, paket tersebut dinilai jauh dari kecukupan gizi dan nilai rupiah yang seharusnya diterima siswa selama satu minggu penuh.
Selain itu, tidak adanya penyaluran MBG kepada siswa yang berhalangan hadir karena sakit juga menimbulkan pertanyaan terkait mekanisme distribusi dan pertanggungjawaban anggaran program tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Sekolah SDN Gembong 1 belum memberikan klarifikasi terkait teknis pembagian MBG, dasar perhitungan jatah satu minggu, maupun mekanisme penyaluran bagi siswa yang tidak hadir.
Pihak penyalur MBG juga belum dapat dikonfirmasi oleh awak media meskipun telah diupayakan.
Program MBG sendiri merupakan program nasional yang bertujuan meningkatkan gizi dan kesehatan peserta didik. Oleh karena itu, transparansi pelaksanaan, kesesuaian anggaran, serta pengawasan distribusi menjadi hal krusial agar tujuan program tidak menyimpang di lapangan.
Awak media akan terus berupaya melakukan konfirmasi dan penelusuran lebih lanjut terkait pelaksanaan MBG di SDN Gembong 1.
(/Red)
Via
Tangerang