BNNP Banten musnahkan barang bukti 1,1 kilo gram Sabu dengan nilai 1 Miliyar lebih
SERANG, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Banten memusnahkan 1.145,781 gram narkotika jenis sabu yang berhasil disita dalam dua kasus berbeda. Pemusnahan ini dilakukan setelah penangkapan empat tersangka pengedar di wilayah Tangerang. Kegiatan ini menjadi wujud komitmen BNN dalam memerangi peredaran narkoba dan menjaga transparansi dalam proses hukum.
Kepala BNNP Banten, Brigjen Pol Rohmad Nursahid, dalam konferensi pers pada Selasa (12/8/2025), menjelaskan bahwa pemusnahan ini merupakan tahapan yang wajib dilakukan sesuai prosedur hukum setelah barang bukti ditetapkan dan disisihkan sebagian kecil untuk proses laboratorium dan persidangan.
“Pemusnahan ini adalah bagian dari transparansi kami kepada masyarakat. Dari dua kasus yang berhasil kami ungkap, total sabu yang dimusnahkan mencapai 1.131,884 gram,” ujar Rohmad
“Jika diuangkan, total sabu yang kami sita memiliki nilai fantastis, yakni lebih dari Rp 1 miliar. Dengan pemusnahan ini, kami telah berhasil menyelamatkan ribuan jiwa dari bahaya narkoba,” sambungnya.
Kasus pertama terjadi di Kabupaten Tangerang pada 24 Juni 2025. BNNP Banten menangkap dua tersangka, J (55) dan AF (44), di sebuah rumah di Panongan. Petugas menyita 191,98 gram sabu yang disembunyikan di bawah kulkas dan tempat penyimpanan beras. Dari kasus ini, sabu seberat 183,890 gram dimusnahkan.
Pengembangan kasus berlanjut pada 20 Juli 2025 di Tangerang Selatan. Tim BNNP Banten menangkap QA (51) di Pamulang dan menyita 50 gram sabu. Berdasarkan keterangannya, petugas melakukan penggeledahan di kontrakannya dan menemukan 900 gram sabu lainnya.
Penangkapan kemudian berlanjut pada MW (60) di parkiran Mall Paradise Walk Serpong. Dari kedua tersangka di Tangsel ini, total sabu yang disita mencapai 953,801 gram, di mana 947,994 gram di antaranya telah dimusnahkan.
Pemusnahan seluruh barang bukti dilakukan dengan cara dilarutkan menggunakan blender, kemudian dibuang ke saluran pembuangan. Proses ini disaksikan langsung oleh perwakilan kejaksaan, pengadilan, dan awak media untuk memastikan validitas dan akuntabilitas.
Keempat tersangka kini dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) juncto Pasal 112 ayat (2) juncto Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang mengancam mereka dengan hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati.
BNNP Banten juga menyatakan akan terus melakukan pengembangan kasus untuk mengungkap jaringan yang lebih besar