Usai Dilantik, Karang Taruna Sukabakti Prioritaskan Tiga Program Sosial
Jawa Barat, InovasiNews.Com - Tiga persoalan sosial menjadi fokus utama Karang Taruna Pemuda Gemilang Kelurahan Sukabakti untuk lima tahun ke depan, yakni tingginya angka putus sekolah, persoalan limbah rumah tangga, dan kekerasan sosial yang masih terjadi di lingkungan remaja.
Isu tersebut menjadi pokok pembahasan dalam rapat kerja Karang Taruna Pemuda Gemilang yang digelar usai pelantikan pengurus baru masa bhakti 2025–2030 di Villa Bumi Langoan, Cisarua, Bogor, pada Sabtu–Minggu, 5–6 Juli 2025.
Ketua Karang Taruna terpilih, Atang Surya, menegaskan bahwa organisasi pemuda saat ini harus menjawab langsung persoalan-persoalan nyata di lingkungan masyarakat.
Kata Atang, mengatakan, dibawah kepemimpinannya Karang Taruna akan mengurangi kegiatan formalitas dan lebih fokus pada kerja nyata untuk mengurai permasalahan yang ada di masyarakat.
“Kami tidak ingin hanya sibuk dengan agenda formalitas. Kami ingin hadir untuk mengurai masalah yang benar-benar dirasakan warga, khususnya anak muda,” ujarnya.
Lebih lanjut Atang, menjelaskan, program pertama yang disepakati dalam pembahasan tersebut adalah Pendidikan Paket C, yang rencananya akan menyasar warga dan pemuda putus sekolah agar bisa memperoleh ijazah setara SMA.
Program ini akan dijalankan bekerja sama dengan lembaga PKBM dan pendidikan nonformal.
“Masih banyak pemuda di lingkungan kami yang tidak lulus sekolah formal. Ini bukan soal angka, tapi soal akses dan kesempatan,” kata Muchamad Rezki, Sekretaris Karang Taruna.
Kemudian, program kedua, ungkap Atang, adalah pelatihan pembuatan eco bricks, yaitu bata ramah lingkungan dari sampah plastik rumah tangga.
Selain mengurangi limbah, program ini juga mendorong pemberdayaan masyarakat melalui keterampilan.
“Ini bukan hanya soal lingkungan, tapi soal pola pikir baru dalam melihat sampah sebagai potensi, bukan beban,” tambah Atang.
Program ketiga yang dirumuskan adalah sosialisasi anti-bullying dan advokasi hak anak, yang menyasar sekolah dan komunitas remaja.
Karang Taruna akan menggandeng lembaga perlindungan anak, tokoh masyarakat, dan sekolah untuk membangun ruang aman yang inklusif dan bebas kekerasan.
“Bullying itu nyata. Dan sering terjadi di lingkungan yang kita anggap biasa saja. Kami ingin mulai bicara terbuka tentang itu,” cetusnya.
Atang menegaskan, program tersebut telah disepakati dalam forum rapat kerja dan akan ditindaklanjuti melalui pembentukan tim pelaksana di masing-masing bidang.
Sebagai informasi, kegiatan ini turut dihadiri Sekretaris Kecamatan Curug, Angga Yuliantono, Lurah Sukabakti, H. M. Ridwan Firdaus, dan Ketua Karang Taruna Kecamatan Curug, Irwan Sofyan, yang menyatakan dukungan terhadap langkah organisasi.
Ridwan menyampaikan apresiasi dan mendukung keputusan untuk mengurangi kegiatan seremonial kedepannya.
Sebab, kata Ridwan, melalui komitmen pada tiga isu tersebut, Karang Taruna Pemuda Gemilang diharapkan dapat menjalankan perannya sebagai agen sosial yang relevan dan berdampak langsung bagi masyarakat.
“Saya apresiasi Karang Taruna yang fokus pada program nyata dan tidak terjebak seremonial. Ini yang dibutuhkan masyarakat,” kata Ridwan. (*)